A. SIFAT CAHAYA DAN PROSES PEMBENTUKAN BAYANGAN

Minggu, 24 April 2022

1. Sifat-Sifat Cahaya
 
a. Cahaya merambat lurus
b. Cahaya dapat dipantulkan
c. Cahaya dapat dibiaskan
d. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik

2. Pembentukan Bayangan pada Cermin 

a. pembentukan bayangan pada cermin datar
            Pada saat menentukan bayangan pada cermin datar melalui diagram sinar, titik bayangan adalah titik potong berkas sinar-sinar pantul. Bayangan bersifat nyata apabila titik potongnya diperoleh dari perpotongan sinar-sinar pantul yang konvergen (mengumpul). Sebaliknya, bayangan bersifat maya apabila titik potongnya merupakan hasil perpanjangan sinar-sinar pantul yang divergen (menyebar) dengan:

S = Jarak benda terhadap cermin 
s' = Jarak bayangan terhadap cermin 



      Bayangan pada cermin datar bersifat maya. Titik bayangan dihasilkan dari perpotongan sinar-sinar pantul yang digambarkan oleh garis putus-putus.


b. pembentukan bayangan pada cermin lengkung

1. unsur-unsur pada cermin lengkung
       Bagian M adalah titik pusat kelengkungan cermin yaitu titik pusat bola. Titik tengah cermin adalah O. Sumbu utama yaitu, OM, garis yang menghubungkan bibk M dan O Sudut POM adalah sudut buka cermin jika bbik P dan M adalah ujung ujung cermin. Berdasarkan gambar di samping. maka kita dapat menentukan unsur-unsur cermin lengkung yaitu sebagai berikut.

a) Pusat kelengkungan cermin merupakan titik di pusat bola yang diris menjadi cermin, Pusat kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan M.

b) Vertex merupakan titik di permukaan cermin
dimana sumbu utama bertemu dengan cermin dan disimbolkan dengan O.

c) Titik api (fokust adalah titik bertemunya sinar-sinar pantul yang datangnya sejajar dengan sumbu utama (terletak antara vertex dan pusat) dan disimbolkan dengan F.

d) jari-jari kelengkungan cermin adalah jarak dari vertex (O) ke pusat kelengkungan cermin (M). Jari-jari kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan R.

e) Jarak fokus adalah jarak dari vertex ke titik api dan disimbolkan dengan f.




2) Jenis-jenis cermin lekung

a) Cermin cekung
     penjelasan
            Pada cermin cekung, garis normal adalah garis yang menghubungkan titik pusat lengkung cermin M dengan titik jatuhnya sinar. Garis normal pada cermin lengkung berubah-ubah, bergantung pada titik jatuh sinar. Misalnya, jika sinar datang dari K mengenai cermin cekung di B, maka garis normalnya adalah garis MB dan sudut datangnya adalah sudut KBM = a. Sesuai hukum pemantulan, maka sudut pantulnya, adalah sudut MBC = a dan sinar pantulnya adalah sinar BC.

     Sinar datang dari K mengenai cermin cekung di D, maka garis normalnya adalah garis MD dan sudut datangnya adalah sudut KDM = ß. Sesuai hukum pemantulan, maka sudut pantulnya, adalah sudut MDC = B, sedangkan sinar pantulnya adalah sinar DC. Hal yang sama berlaku juga pada cermin cembung.



            



b) Cermin Cembung


      

     

0 komentar:

Posting Komentar